smkn1-sukabumi.org – “Jurusan yang mana semestinya saya mengambil?” Pertanyaan semacam ini mungkin cukup kerap ada di kepala kita, Gen Z yang hendak masuk kuliah. Pilih jurusan kuliah memang bisa membuat OVT!

Ada berapakah sebetulnya jurusan kuliah yang terdapat? Bagaimanakah cara tentukan jurusan kuliah yang pas? Ada banyak yang lain pertanyaan lain mengenai dunia mahasiswa yang kita tidak betul-betul tahu jawabnya. Ya gak sich, gaes?

Jurusan yang mana semestinya saya mengambil ?

Kembali lagi ke pertanyaan pada awal, jurusan yang mana semestinya saya mengambil? Saat sebelum menjawab, sebaiknya kita perhatikan dulu bagaimana pertanyaan ini ada.

Beberapa kita memang tidak tahu benar-benar apa jalur-jurusan kuliah yang terdapat. Beberapa kembali telah mempunyai sejumlah opsi, tapi kebingungan tentukan jurusan kuliah yang ingin diambil. Eitts, masih ada yang bimbang karena harus pilih di antara jurusan kuliah opsi orangtua atau opsi diri kita.

Kondisinya berbeda, tapi pertanyaan kita garis besarnya sama, “Jurusan yang mana semestinya saya mengambil?” Nach, tiga panduan berikut ini mudah-mudahan bisa menolongmu temukan jawaban, Sahabat. Baca sampai habis, ya!

Ketahui Ketertarikan dan Talenta yang Dipunyai

Saat ditempatkan pada daftar jurusan kuliah yang perlu diputuskan, entahlah itu dari orangtua atau diri kita, kita perlu argumen yang pas untuk jatuhkan opsi. Langkah pilih jurusan kuliah tentu berlainan donk, dari langkah kita pilih menu makanan atau topik handphone, contohnya. Jika jemu sama topik handphone A, kita dapat menukarnya dengan topik B. Bagaimana dengan jurusan kuliah? Saat merasa salah tentukan jurusan, emangnya kita dapat berpindah jurusan demikian saja? Sayang,tidak semudah itu, Sahabat.

Karena itu, kita harus ketahui bakat dan minat diri kita. Langkah pilih jurusan kuliah yang terbaik dengan pahami diri kita lebih dulu, khususnya talenta, ketertarikan, dan kekuatan kita. Dengan pahami kekurangan dan kelebihan diri kita, kita siap berbekal yang pas buat hadapi beberapa macam rintangan saat kuliah kelak.

Baca Juga : Jurusan Kuliah Buat Kamu Yang Tertarik Sama Usaha

Kerjakan Penelitian Jalur-Jurusan Kuliah yang Diputuskan

Bagaimana jika kamu betul-betul nge-blank, tidak tahu benar-benar mengenai jalur-jurusan kuliah yang terdapat? Juga bisa, kebalikannya, kamu punyai demikian opsi jurusan kuliah hingga dibikin kebingungan ingin tentukan yang mana. Nach, langkah tentukan jurusan kuliah yang sebetulnya cukup fundamental dengan meriset, Sahabat.

Eitts, jangan terburu berpikiran penelitian itu repot! Begini, dech. Jika punyai lebih satu gebetan, kamu kepoin dulu setiap calon saat sebelum jadian sama satu diantaranya, kan? Nach, melakukan riset jalur-jurusan kuliah yang masuk ke daftar jurusan kuliah di catatanmu itu lebih kurang sama – “hanya” lebih serius saja, sich.

Triknya, sandingkan dan bandingkan daftar jurusan kuliah yang berada di catatanmu. Pelajari sektor ilmunya masing-masing, satu per satu. Seperti apakah prospek alumninya? Kurang lebih kamu akan sukai gak, bekerja di bagian itu? Mencari bocoran bagaimana fulusnya. Contohnya, kamu tertarik sama sektor sains dan teknologi. Kamu kebingungan nih, ingin kuliah Teknik Elektro, Informatika, atau Teknik Industri. Nach, kamu dapat cari info mengenai jalur-jurusan kuliah itu sekalian di Institut Sains dan Teknologi Terintegrasi Surabaya (ISTTS)!

Tambah informasimu dengan cari tahu jalur-jurusan kuliah sasaranmu dari beberapa sumber lain. Dasarnya kenali sebanyak-banyaknya beberapa fakta yang dapat kamu dapatkan. Memang akan perlu waktu, tetapi worth it.

Diskusi dengan Orang Dekat Eksper/Professional di Dunia Kerja

Melengkapi penelitianmu secara menanyakan secara langsung dengan orang di sektornya, dapat alumni atau pegiat. Langkah tentukan jurusan kuliah yang ini terhitung penting karena kamu dapat berkaca pada beliau, alumni atau pegiat sebagai pembicaramu itu. Takdirmu nantinya mungkin berlainan pada mereka, tapi orang yang jalani langsung, in real life, kuliah dan bekerja di satu sektor tertentu, selalu punyai kesan-kesan dan pengalaman yang dapat kita petik pelajaran hidupnya.

Jika tidak mengenal professional di bagian mimpimu, minimal kamu dapat membahas jalur-jurusan kuliah yang membuat overthinking itu dengan psikiater pendidikan atau Guru BK di sekolah. Kamu dapat memperoleh pemikiran atau pengetahuan baru dari dialog tersebut.

Ketahui Keuntungan dan Resiko Opsi

Sesudah tiga cara di atas kamu lakukan dan sampai pada satu opsi, ingat jika hidup itu tidak prima. Sekalinya kamu punyai daftar jurusan kuliah yang “final sekali paling green flag,” terimalah jika tentu ada kekurangan yang perlu ditolerir. Tidak ada opsi yang prima, demikian dengan jurusan kuliah.

Contohnya, dapat menjadi jurusan A sesuai minatmu, tapi prospek kerjanya masih tidak cukup menarik. Kebalikannya, ada jurusan B yang sektor ilmunya kurang memikat, tapi prospek cuannya besar. Pada dasarnya, sebagus apapun itu opsi yang kita mengambil, tetap ada kekurangan di sana. Oleh karena itu, kamu harus tahu resiko dari jalur-jurusan kuliah yang masuk pemikiranmu saat ini. https://www.smkn1-sukabumi.org/

Larangan waktu Pilih Jurusan

Toleran kita berbeda-beda. Ada yang mampu belajar sesuatu sektor ilmu yang kurang memikat asal prospek kerjanya bagus. Ada yang lebih berat di ketertarikan, cuannya dipikir terakhir. Lepas dari semuanya, masih tetap ada red flag yang wajib dijauhi saat kita ditempatkan pada jalur-jurusan kuliah yang perlu diputuskan, Sahabat. Minimal ada empat larangan berikut ini yang perlu diingat.

Jangan mengasal turut kepercayaan banyak orang

Sejumlah jurusan seperti Akuntansi atau Aktuaria kerap kali dipandang berprospek ceria karena hanya sektornya (keuangan). Jalur-jurusan kuliah tertentu memang memperlengkapi kita dengan ilmu, kekuatan, dan kemahiran untuk bekerja di sektor-sektor yang, orang katakan, bercuan. Tetapi pada realitanya dunia kerja tidak selamanya jalan linier dengan kuliah. Keberhasilan profesi seorang umumnya tidak ditetapkan oleh prestasi akademisnya saja. Lebih jauh , hidup yang sejahtera tidak diukur dari profesi yang berhasil sukses saja.

Jangan terdiam pada nilai rapor saja

Daftar jurusan kuliah yang direferensikan umumnya tidak jauh dari mapel-mapel yang nilai rapornya bagus. Contoh nilai Matematikamu bagus, apa kamu akan kuliah di Matematika, Sahabat?

Mungkin kekuatan logis-matematismu memang mencolok, tetapiternyata ada alternative jalur-jurusan kuliah selainnya Matematika, loh. Aktuaria, Statistika, Pendidikan Matematika, bahkan juga Teknik Elektro dapat masuk pemikiran. Nilai rapor memang bisa jadi referensi buat pilih jurusan kuliah, tapi bukan salah satu.

Jangan acuhkan minat dan bakat diri

Kembali ke contoh di atas. Karena hanya nilai Matematikamu selalu prima, contohnya, lalu kamu pilih kuliah Pendidikan Matematika. Nach, tahu gak sich, jika mahasiswa Pendidikan Matematika itu belajar teori-teori mengajarkan Matematika ? Pertanyaannya, kamu sukai mengajarkan Matematika atau memakai ilmu matematika? Nach, karena itu mengenal minat dan bakat diri jadi langkah pilih jurusan kuliah yang penting, Sahabat.

Jangan mengasal tentukan tanpa penelitian yang cukup

Kamu harus tahu, gaes, jika 87% mahasiswa Indonesia merasa salah jurusan. Maknanya beberapa mahasiswa merasa kuliah di jurusan yang tidak pas dengan ketertarikan atau kekuatannya. Banyak dari mereka yang merasa salah jurusan malah di semester-semester akhir, sesudah melewati dua-tiga tahun kuliah. Bahkan juga 52% pegawai akui jika dapat putar waktu, mereka akan pilih kuliah di jaluryang berlainan. Kita menjadi bertanya kan, langkah tentukan jurusan kuliah mereka dahulu bagaimana, sich?

Pelajaran yang dapat kita petik disini ialah janganlah sampai mengulangi kekeliruan yang masih sama. Karena itu, jangan skip penelitian jurusan dan kampus sasaranmu. Pada sebuah kampus umumnya terdapat beberapa pilihan jurusan. Contohnya, Institut Sains dan Teknologi Terintegrasi Surabaya (ISTTS) buka jalur-jurusan kuliah design, yaitu Design Produk dan Design Komunikasi Visual, dari sisi jalur-jurusan sains dan teknologi yang sudah disebut sebelumnya.